Minggu, 14 November 2010

[cerpen today] perjalanan gadis matahari

Ayako Minoru, seorang gadis Jepang yang berjulukan “sang Gadis Matahari” ini selalu dipuja dan dibanggakan rakyat Jepang khususnya di Pulau Kyusu. Gadis ini dianggap sebagai anak Dewa, karena kelahirannya sangat misterius dan tidak pernah satupun orang mengetahuinya. Semenjak ia lahir sampai sekarang berumur 18 tahun, ia tinggal dan diasuh oleh seorang biksu suci di ssebuah kuil. Biksu tersebut memberinya ilmu tentang Budha dan membimbingnya agar kelak, gadis ini dapat menjadi seorang biksuni yang bijaksana. Bukan hanya ilmu Budha, tapi cara mempertahankan diri pun diajarkan sang biksu padanya.
Angin bertiup cukup kencang di sore hari, membuat suasana menjadi lebih dingin dari sebelumnya ketika Ayako sang Gadis Matahari duduk termenung di balkon kamarnya. “18 tahun sudah aku diajarkan Budha oleh Guru, tapi aku masih belum yakin jika aku ini adalah seorang anak Dewa. Siapa Ayah dan Ibuku? Di mana mereka? Aaaaaahhhh aku sudah dewasa! Aku harus mencari tahu jati diriku yang sebenarnya!” Api di dalam tubuhnya menyala-nyala bagaikan naga yang sedang murka. Tekadnya kuat, niatnya tulus dan sikapnya tegas. Tak perlu takut dengan Guru dan tak perlu ragu untuk maju.
Berlarilah ia menemui sang Guru, menceritakan tentang apa saja yang ia rasa, meluapkan semua emosinya, meneteskan air matanya akibat rindu pada sesosok Ayah dan Ibu. Restu dan do’a dari sang Guru pun terucap. Semangat dan dorongan dari Guru sekaligus mengiringi kepergian sang Gadis Matahari menuju ke Negri Gingseng.
Pertama kali menginjakkan kaki di negri ini, ia tidak mengerti apapun. Bahasanya, tulisan di papan jalan, maupun tempat-tempat yang ada di sana. Dengan berbekal bahasa Negri Matahari Terbit yaitu bahasa Jepang, ia menanyai semua orang di sepanjang jalan raya yang panjang bak Ular Phiton. Setelah 5 jam ia menanyai banyak orang yang ada di sana, akhirnya ia menemukan seorang pria yang tepat. Dengan nafas yang terengah-engah, ia bertanya kepada pria tersebut. “Apakah Anda dapat berbicara bahasa Jepang? Ada sesuatu hal penting yang ingin aku katakan”.
Tidak makan dan minum selama 5 jam bukanlah perkara mudah. Karena sudah tak kuat lagi menopang tubuhnya, sang Gadis Matahari itupun akhirnya terjatuh. Dengan cekatan, pria tersebut menolong Ayako.  “Nona...Nona baik-baik saja? Mari saya bantu berdiri. Apa yang kau butuhkan? Air? Saya akan carikan. Tunggu sebentar Nona, dan jangan pergi kemana-mana. Aku akan kembali beberapa menit lagi”. Mendengar ucapan pria itu, Ayako terlonjak dan langsung mencegah pria itu untuk pergi. Tetapi terlambat, terpaksa ia harus menunggu pria tersebut kembali. Setelah beberapa menit, pria itu pun akhirnya tiba. Tanpa berpikir panjang, Ayako langsung menyambar minuman yang pria tersebut bawa, dan langsung duduk di sebelahnya. “Aligato gozaimasu, aku sudah baikan. Tadi aku mendengar kau berbicara bahasa Jepang, apakah kau mengerti apa yang aku katakan?”
“Iya Nona, nama saya Kim Jae Jong, saya adalah seorang ahli tata surya sekaligus menjadi ahli bahasa Jepang di negri ini. Memang ada apa dengan Nona? Apakah ada masalah? Ceritakan saja, mungkin saya bisa membantu Nona”.
“Ahhhhh jangan panggil saya Nona Pak Kim, panggil saja saya Ayako. Iya Pak Kim, saya ingin menayakan suatu hal pada Anda”. Sang Gadis Matahari menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Dan tak terasa juga hari sudah mulai gelap. Kim Jae Jong berbaik hati untuk mencarikan tempat tinggal untuk Ayako. Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan hilang ditelan waktu. Gadis Matahari belum bisa mengatahui siapa dirinya yang sebenarnya. Sikap putus asa sudah muncul dibenakknya, berniatlah ia untuk kembali ke negri asalnya. Dan pada pertemuan terakhirnya dengan Kim Jae Jong untuk berpamitan, Ayako akhirnya mengetahui jati dirinya, perasaan bahagia yang begitu mendalam ia rasakan, tak sabar rasanya ia ingin menemui sosok Ayah dan Ibu yang ia rindukan. Kini, ia bukanlah lagi seorang anak Dewa, tetapi ia masih tetap “Sang Gadis Matahari”.
Ayah dan Ibu Ayako memang berasal dari Jepang, dan mereka sama sekali tidak bisa berbahasa Korea, makadari itu, mereka bertemu dengan Kim Jae Jong sang ahli bahasa Jepang sekaligus rekan kerjanya di Perusahaan Tata Surya Seoul. Setelah Ayako lahir, mereka menitipkan anak satu-satunya itu ke sebuah kuil, karena kesibukan mereka itu, Ayako tidak dapat mereka urus. Mereka juga memberikan sebuah surat bertuliskan “Ayako Minoru, Sang Gadis Matahari”. Karena keterampilan dan keahlian kedua orangtua Ayako dalam bidang ilmu Matahari, rakyat Korea sering memanggil mereka dengan julukan “Pasangan Matahari”. Entah mengapa Ayako tiba-tiba meneteskan airmata. Ternyata, Ayah dan Ibunya telah meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan saat berada di laboratorium mereka. Tak bisa lagi Sang Gadis Matahari tinggal dalam dekap kasih sayang dari sesosok Ayah dan Ibu. Matahari memang bagi rakyat Jepang, tetapi julukan “Gadis Matahari adalah julukan bagi seorang anak dari “Pasangan Matahari”. Dan Ayako Minoru bukan seorang anak Dewa Matahari.
Selama 18 tahun Gadis Matahari tidak bisa tinggal dan menetap bersama orangtuanya. Makadari itu, ia melanjutkan studynya dan menetap di Korea sampai ia berusia 27 tahun. Saat itulah, Ayako lulus S3 dari Universita Hanguk Korea jurusan Tata Surya. Dan akhirnya “Sang Gadis Matahari” melanjutkan pekerjaan sang orangtua tercinta.

Senin, 08 November 2010

[tahukah kamu!] mengenal lebih dekat wedhus gembel merapi

Merapi merupakan gunung teraktif di dunia. Tiap kali akan Meletus Gunung Merapi selalu mengeluarkan awan panas mematikan yang disebut Wedus Gembel di Gunung Merapi. Oleh penduduk lokal awan itu disebut 'wedus gembel' atau 'domba gimbal' karena bentuknya yang unik dan mempesona bila dilihat dari jauh, tapi ketika berdekatan, ia bisa jadi malapetaka. Dan kini, Wedus Gembel keluar dari Gunung Merapi, namun semoga saja tidak membawa Malapetaka buat Warga disekitar Gunung Merapi.

Contoh kedahsyatan wedus gembel, pada November 1994, terjangannya menewaskan puluhan warga Turgo, Slema, hanya dalam hitungan detik. Awan bernama ilmiah pyroclastic density flow juga membuat rumah-rumah rata dengan tanah menjadi abu dalam sekejap.

Pada 1930-1931, Merapi meletus dengan tipe Plinian, menghasilkan aliran lava, piroklastika, dan lahar hujan. Juga wedus gembel. Korbannya mencapai 1.369 orang, jumlah yang sangat banyak untuk ukuran saat itu.



Apa sebenarnya wedus gembel?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandrio menyatakan, 'wedus gembel' tak lain adalah awan panas yang berisi material-material muntahan Gunung Merapi saat meletus.

Batu-batu dengan ukuran besar, kerikil dan juga abu yang menjadi satu dengas gas, bergerak ke perbukitan yang ada di sisi Gunung Merapi.

"Karena gerakan dari muntahan Merapi tersebut tak teratur seakan akan bergumpal gumpal dan berwarna putih dan dari jarak jauh seperti bulu wedus gembel [domba gembel] maka warga setempat menamakannya 'wedus gembel'," katanya.

Suhu wedus gembel di kawah Merapi bisa mencapai 1.000 derajat Celcius. Ketika bergerak ke lereng Merapi sejauh empat kilometer, suhunya berkurang menjadi 500 derajat. Apapun yang diterjangnya akan hancur dan mati.

"Jika wedus gembel itu melewati kawasan hutan maka hutan tersebut akan terbakar. Begitu pula jika melewati kawasan penduduk maka akan membakar dan merusak yang dilewatinya," jelas Subandrio.

Lalu bagaimana jika wedus gembel itu menerjang atau mengenai manusia?

Subandrio menyatakan, dengan suhu yang masih di atas 500 derajat Celcius maka jelas akan membakar sekujur tubuh korban.

"Untuk mengantisipasi hal itu maka penduduk dan hewan peliharaan yang ada di daerah berbahaya harus diungsikan manakala Gunung Merapi meletus," terangnya.

Subandrio menegaskan bahwa wedus gembel atau awan panas tak hanya terjadi di Merapi, melainkan pada semua gunung berapi jika sedang meletus.

"Ketika gunung berapi meletus pasti mengeluarkan awan panas atau wedus gembel. Gunung Merapi jika nantinya meletus juga dipastikan akan mengeluarkan wedus gembel," tegasnya

Sementara, Kabid Penanggulangan Bencana Badan Kesbanglinmas Sleman, Taufiq Wahyudi mengatakan, Pemkab Sleman pada tahun 2006 yang lalu telah menyiapkan tiga bungker yang berada di Kaliurang, Kali Adem dan Tunggul Arum.

"Bungker di Kali Adem bukan untuk perlindungan dari awan panas namun didesain untuk perlindungan dari material gunung Merapi jika meletus. Sedangkan bungker yang ada di Kaliurang dan Tunggul Arum untuk perlindungan dari wedus gembel," terangnya

Untuk bunker yang berada di kawasan Kali Adem sudah tidak lagi digunakan dan hanya untuk tempat rekreasi dan tempat pembelajaran.

“Pada bungker yang ada di Kali Adem inilah pada tahun 2006 yang ada dua relawan tewas saat bungker tempat mereka berlindung tertutup oleh metarial letusan gunung merapi,”paparnya

Toufiq menambahkan pada setiap bungker yang didisain untuk perlindungan dari awan panas dilengkapi dengan tabung oksigen sebanyak 10 tabung dan setiap bungker mampu menampung 20 hingga 30 orang.

"Bungker tersebut dibuat bukan untuk berlindung dalam kurun waktu yang lama, karena untuk awan panas kejadian melintasnya dalam waktu yang cukup singkat sehingga tidak perlu ada logistik seperti di pengungsian," tambah dia.

[cerpen today] disappearing house

Disappearing house, terletak di tengah-tengah perumahan elite kawasan Miami. Rumah itu tepatnya berada di depan rumah Kim Kyu Jung, gadis Korea yang pindah ke Miami karena ia harus ikut orangtuanya yang bekerja di sana. Disappearing house itu tidak dikelilingi rumah seperti pada perumahan umumnya, melainkan dikelilingi dengan sebuah kebun yang banyak akan pohon yang besar seluas 300m2. Setelah itu, barulah berdiri rumah-rumah yang lain. Gadis kecil itu baru berumur 8 tahun, tetapi ia memiliki sebuah kelompok detektif cilik bernama Hunting House. Kim Kyu Jung lah yang paling muda diantara lainnya, kaptennya adalah Carlos, dan anggota lainnya adalah Regina, John, Patricia, Renaldo, dan Kyu Jung. Selain mereka sebagai siswa sekolah dasar di International elementary School, mereka juga bertugas untuk menelusuri rumah-rumah berhantu di kawasan Miami. Walaupun masih dikatakan sebagai anak-anak kecil, tapi sebagian besar warga Miami memang mengakui kehebatan bocah-bocah ini, karena di setiap mereka melakukan penelusuran dan merekamnya, stasiun TV swasta di Miami pun sering menampilkan tayangan video yang mereka buat. Tapi, bukan hanya itu, kejadian yang tidak mengenakkan dan tidak diinginkan kadang-kadang terjadi pada diri mereka. Orangtua mereka pun sangat menghawatirkan keadaan putra-putrinya itu. Tapi, mereka merasa sangat menyuaki tugas mereka itu.
      Sudah banyak rumah berhantu yang mereka datangi dan mereka telusuri, tapi mereka belum berani untuk menguak misteri di balik Disappearing House yang terletak tidak jauh dari rumah mereka, apalagi rumah Kyu Jung. Bahkan, karena rumah Kyu Jung tepat berada di depan Disappearing House itu, ia sering mengalami hal-hal yang tidak wajar, sudah sekitar beberapa bulan yang lalu ia mendapatkan barang-barang yang mistis dan aneh sekali. Tetapi hal itu tidak ia ceritakan pada teman-teman dan orangtuanya, ia hanya bercerita pada kakaknya Kim Kyu Mi yang tengah duduk di bangku SMA. Memang, ketika mereka sedang berada di rumah sendiri dan pembantu sudah pulang ke rumah, mereka sering mengalami suatu keadaan yang aneh dan berbau mistis. Tetapi, mereka sudah terbiasa dengan kejadian itu, dan sometime Kyu Jung masih sempat takut jika kejadian mistis itu belum pernah terjadi di rumah mereka karena gangguan makhluk halus di depan rumah. Misalkan suara-suara aneh yang entah dari mana sumbernya, sudah kerap mereka dengar dan rasakan. Tapi, kejadian seperti ketukan di depan pintu utama, dan saat mereka buka tidak ada orang sering terjadi, dan kejadian itulah yang sangat membuat Kyu Jung ketakutan, bahkan terkadang Kyu Mi juga dibuat ketakutan.
      Barang-barang aneh yang akhir-akhir ini dimiliki oleh Kyu Jung sudah menumpuk di laci meja belajarnya. Ia bingung, bagaimana cara menggunakan barang-barang itu. Yang paling aneh adalah, arloji yang jarum jamnya memutar terbalik, kompas yang arahnya berlawanan dengan kenyataannya, dan tanaman yang bisa tunbuh jika disiram dengan darah. Itu hanya sebagian kecil dari barang-barang aneh miliknya. Entah kenapa Kyu Jung bisa mendapatkan benda itu, karena tiba-tiba, barang-barang itu diberikan oleh seseorang yang sedang berjalan melintasi disappearing house. Karena tidak tahu apa isi dari hadiah itu, Kyu Jung pun membuka dan menyimpan benda itu. Menurutnya, benda itu sangatlah aneh dan unik. Dan ia pun berfikir kenapa orang awam yang berhenti dan mampir ke disappearing house itu menjadi aneh, setelah memberi hadiah kepada Kyu Jung, orang itu pun menghilang bak diterpa angin. Ia pernah mengintrogasi salah satu orang yang memberikan hadiah kepadanya sebelum ia masuk. Dan anehnya orang itu menjawab bahwa disana tidak ada rumah, tetapi ada sebuah taman bunga indah yang ingin sekali ia kunjungi. Awalnya Kyu Jung tidak percaya, maka dari itu ia menarik orang itu agar ia tidak mendekati bahkan memasuki disappearing house itu. Tapi, sekarang ia sering melihat satu per satu orang awam datang ke rumah itu, khususnya pada malam hari. Dan ia pun siap berjaga-jaga agar tidak ada orang yang terperangkap di dalam sana. Dan sejak ia menghalangi orang-orang itu masuk ke dalam disappearing house, hal-hal aneh pun menyerang dirinya, bahkan Kyu Mi pun ikut merasakannya.
      Mulai dari suara-suara aneh, hingga sesosok wanita yang memberikan lambaian tangan dan senyum manis dari dalam disappearing house. Dan betapa Kyu Jung tidak menduga-duga, bahwa wanita yang melambaikan tangannya itu adalah wanita yang memberikan bunga yang bisa tumbuh jika disiram dengan darah, dan wanita itu juga salah satu orang yang masuk ke dalam disappearing house. Entah kenapa orang-orang itu menganggap bahwa di sana tidak ada rumah, tetapi sebuah taman yang indah, sehingga menghasut mereka masuk ke dalam sana. Dan anehnya, mereka seperti tidak sadar, jika mereka berjalan dengan sendirinya. Setelah Kyu Jung memegang orang itu, orang itu selalu berkata, “Kenapa aku ada disini? Dan kenapa taman yang indah berubah menjadi rumah yang begitu mengerikan seperti itu?”. Kyu Jung berpikir, mungkin hantu yang ada di dalam disappearing house itu marah karena tidak ada lagi orang yang masuk ke dalamnya. Dan yang ia tidak habis pikir, setiap orang yang masuk ke dalam sana, tidak pernah bisa keluar. Dan di breaking news selalu dikabarkan orang itu hilang dan tak bisa ditemukan. Ciri-cirinya pun sama seperti yang ia lihat ketika orang itu masuk ke dalam disappearing house. Kyu Jung pun sering mendengar suara jeritan seseorang dari dalam disappearing house itu. Esok hari ia akan memberitahu teman-teman satu kelompoknya untuk menyelidiki disappearing house itu.
      “Ha????? Are you sure Kyu Jung?? You crazy girl!!! Kau kan tahu, rumah itu sangat mengerikan, tak ada satu orangpun yang berani memasukinya”. Tetapi, Kyu Jung tetap meyakinkan kapten mereka si Carlos.
      But Carlos, kita harus mencegah agar tidak ada korban lagi. Bukankah aku pernah berkata bahwa disappearing house itu sudah banyak memakan korban! Aku dan kakakku lah yang sering diganggu hantu dalam rumah itu! Aku akan memberi tahu kau suatu hal”. Kyu Jung pun menceritakan pada semua rekan-rekan satu perjuangannya itu tentang benda aneh yang ia terima dari orang-orang awam sebelum mereka memasuki disappearing house itu. Semua mata terbelalak mendengar cerita Kyu Jung, bahkan mereka juga langsung melihat benda yang aneh miliknya. Akhirnya mereka setuju dengan ide Kyu Jung untuk mengungkap misteri di balik disappearing house itu. Tanpa basa basi, mereka langsung menuju ke beberapa toko untuk membeli perlengkapan yang benar-benar sangat lengkap, sampai tidak ada yang tertinggal. Mulai dari barang yang paling cheap sampai yang paling expensive. Setelah selesai membeli perlegkapan, mereka menuju markas di ruang bawah tanah rumah Renaldo. Banyak rancangan yang mereka buat, mulai dari yang paling sederhana, sampai rancangan yang dibuat ketika mereka tidak bisa lagi berkutik. Denah, jalan keluar, rencana untuk kaburpun mereka buat dengan sangat teliti dan hati-hati sampai tak ada satupun hal kecil yang mereka lupakan. Dasar anak-anak jenius, sampai kapanpun, tetap jenius.
      Sebelum tidur, Kyu Jung melamunkan sesuatu hal, entah apalah itu. Saat sedang melamun, ia melihat di depan rumahnya itu bukanlah disappearing house, tetapi sebuah taman bunga yang indah. Ia pun berjalan perlahan-lahan menuju ke disappearing house itu. Kakaknya melihat kejadian itu, dan langsung menyeret adiknya itu menjauh dari sana. Kyu Jung pun sadar dan berkata, “Unnie??? Kenapa aku bisa ada disini?”. Kyu Mi menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, dan akhirnya Kyu Jung pun berkata dalam hati, “Berarti, orang-orang yang memasuki disappearing house itu sedang dalam keadaan melamun, sehingga mereka tidak mengerti jika mereka memasuki rumah itu”. Tanpa berpikir lebih panjang, Kyu Jung berlari menuruni tangga, dan merebut telpon rumah yang sedang digunakan oleh ibunya, “Kyu Jung! Mom still use that phone! Come back here dear!”. Ia pun lari secepat kilat menuju ke kamarnya, memencet nomor telpon sang kapten Carlos. Dan ia pun menceritakan semuanya kepada Carlos.
      Pagi yang mereka tunggu-tunggu itu, tak secerah pagi-pagi sebelumnya. Awan mendung, angin bertiup sepoi-sepoi, membuat udara menjadi dingin. Tepat pukul 6 pagi, mereka berangkat untuk mengungkap misteri di balik disappearing house itu. Akhirnya mereka telah sampai di depan disppearing house, dan sebelum mereka masuk, Kyu Jung memperingatkan mereka, “Jangan berani-beraninya kalian melamun di saat kita mengungkap misteri ini, dan jika ada sesuatu yang indah dan menarik, jangan sekali-kali kalian memindahkan bahkan membawa pulang! Arasso!”. Mereka menjawab dengan kompak, “Agashimnida!”
      Langkah-langkah kecil mereka terdengar berjalan menuju disppearing house. Kyu Mi tak tahu jika adiknya akan masuk ke dalam rumah itu. Di dalam rumah, tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia. Suasananya pun terasa mengerikan tapi barang-barang di dalam sana sangat mewah dan elegan, tetapi sudah dipenuhi dengan debu. Mereka pun tidak menemukan hal yang aneh, karena itu, mereka membagi kelompok untuk berpencar, dan seandainya ada sesuatu yang mengacam, mereka harus berteriak atau memberitahu lewat alat komunikasi mereka. Akhirnya mereka pun membagi kelompok menjadi 3. Carlos dengan Regina, John dengan Patricia, dan Renaldo dengan Kyu Jung. Di tengah-tengah perjalana, Kyu Jung bertemu dengan sesosok anak kecil perempuan seumurannya, tetapi Renaldo tidak menyadari, Renaldo terus melanjutkan perjalanan, sedangkan Kyu Jung menemui anak itu. “Namaku Kathy, aku menemuimu, karena ingin memberitahu sesuatu hal”. Kyu Jung mengikuti kemana Kathy pergi, akhirnya mereka sampai. “Ambillah buku yang ada di dalam laci itu”. Kyu Jung pun mengambilnya. “Buku itu adalah milik ayah dan ibuku, tapi mereka sekarang sedang pergi, jadi kau bisa mengambilnya, dan bacalah isinya. Dan kau akan tahu, kenapa rumah ini memakan banyak korban jiwa”.
      “Jadi, kau adalah hantu, Kathy?”. Kathy pun tersenyum dan menjawab, “Iya Kyu Jung, orangtuaku pun juga hantu, dan kita bertigalah penghuni disappearing house ini. Sekarang, ajaklah teman-temanmu untuk pergi secepatnya sebelum orangtuaku pulang, hurry up!”. Kyu Jung langsung mengambil langkah seribu dan menyusul teman-temannya. Pada akhirnya, mereka bisa keluar dari disappearing house itu, Kyu Jung pun memperlihatkan isi buku itu kepada teman-temannya. Isinya adalah :
28 0ct0ber 1983, aku beserta keluargaku
Dibunuh oleh seseorang yang tak pernah kami kenal, mereka membunuh kami
Dengan cara yang sangat kejam, kami pun
Tidak pernah tahu apa salah kami, setelah kematian kami, aku beserta istriku
Akan mencari orang yang berani membunuh kami
Dan akan kami bunuh mereka, setiap orang yang melamun, akan kami tarik ke dalam
Rumah kami, dan kami bunuh mereka dengan cara yang kejam pula
Tak akan aku ampuni mereka
Dan sebelum aku mendapatkan orang itu, aku tidak akan berhenti membunuh!
       I PROMISE!!!!!

THE END



Karya, Alvina Clara Giovanni